Moderasi Beragama: Resolusi Bangsa

Tahun baru selalu identik dengan resolusi. Setiap individu, kelompok, keluarga, organisasi, dan bangsa memiliki resolusi untuk masa depannya. Bagaimana dengan resolusi bangsa Indonesia? Suatu bangsa yang besar bukanlah bangsa yang tebentuk dari elemen yang sama. Bangsa yang besar terbentuk dari banyak elemen berbeda yang memegang kekuatan serta tujuan yang sama.

Sudah menjadi identitas bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragam. Salah satu bentuk keberagaman tersebut adalah keberagaman agama. Sebagaimana dijamin oleh negara, setiap warga negara berhak memeluk agama sesuai keyakinan hatinya. Setiap orang bebas melaksanakan ajaran agamanya, tanpa harus merendahkan dan menghina ajaran agama yang lain.

Agar dapat mewujudkan keharmonisan dalam kehidupan beragama, diperlukan adanya moderasi beragama. Moderasi beragama menjadi upaya yang terus digerakkan dalam waktu beberapa tahun terakhir ini. Moderasi beragama merupakan perwujudan sikap tengah dalam beragama. Moderasi beragama bukan berarti setengah-setengah dalam beragama. Sikap tengah dalam moderasi beragama adalah sikap bijak agar tidak condong pada pihak kanan maupun kiri. Sikap moderat adalah mampu menempatkan kebenaran agama dan akal secara tepat sehingga tidak mengakibatkan sikap radikal.

Perlu dipahami bahwa bersikap moderat bukan berarti mencampuradukkan ajaran agama. Setiap umat beragama berhak memegang teguh dan sungguh-sungguh terhadap ajaran agamanya. Semakin tinggi keimanan seseorang seharusnya menjadikan seseorang semakin toleran dan menjadi rahmat bagi sekitarnya.

Tidak bisa dikatakan muslim yang baik dan bertauhid jika keberadaan dirinya mengganggu atau bahkan sampai mengancam yang lain. Islam adalah agama yang rahmatan lil’alamin. Seorang muslim seharusnya dapat menebar kasih sayang bagi sekitarnya, tidak hanya sesama muslim tetapi kepada seluruh alam.

Keberagaman agama di Indonesia seharusnya dapat dipahami sebagai potensi positif, bukan sebagai potensi negatif. Keberagaman menjadi peluang bahwa Indonesia dapat menjadi bangsa yang kuat dalam persatuan. Keberagaman adalah sunnatullah. Tugas manusia bukan menjadikannya seragam, tetapi menjadikannya indah dalam keharmonisan.

Agar dapat mewujudkan moderasi beragama, ada beberapa catatan yang perlu kita ingat dan pahami. Pertama, teruslah belajar agama. Belajar agama tidak hanya meliputi teksnya saja, tetapi juga keberadaan agama tersebut di alam semesta. Kedua, perbanyaklah membaca. Membaca akan memperluas wawasan kita, baik tentang khazanah Islam maupun keilmuan lainnya. Ketiga, tingkatkan kerja sama atau kolaborasi. Orang yang hebat bukanlah orang berdiri sendiri dengan keahliannya. Orang yang hebat adalah orang yang mampu menjalin kerja sama dan hubungan yang baik dengan orang lain. Kerja sama akan memperkuat dan memperkaya kemampuan, sehingga sudah seharusnya saling melengkapi dengan keahlian masing-masing. Kerja sama akan melatih diri kita untuk bersikap inklusif, mampu menerima dan menghargai perbedaan.

(Author : Noven Kusainun, S.Pd)

Kolom Terkait

Kolom Terpopuler