Peran Perpustakaan Sekolah dalam Meningkatkan Minat Membaca Siswa di Sekolah Dasar
Tidak dapat diabaikan bahwa siswa sekolah dasar saat ini juga menjadi sasaran kemajuan atau kecanggihan teknologi komunikasi dan informasi. Sebagai contoh, minat membaca siswa rendah karena adanya gadget. Siswa lebih suka bermain game online daripada membaca buku. Jika minat membaca siswa rendah, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan siswa dalam belajar juga kurang.
Minat membaca dapat diartikan sebagai keinginan kuat dari dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas membaca. Sekolah sebagai lingkungan pendidikan formal tentu ikut berperan dan bertanggung jawab dalam meningkatkan minat membaca siswa sekolah dasar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan sekolah adalah dengan adanya perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang menjadi bagian integral dari suatu sekolah atau madrasah di tingkat pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah yang berfungsi sebagai pusat sumber belajar.
Perpustakaan sekolah dapat menyediakan dan mengelola sebaik mungkin lingkungan fisik dan lingkungan sosial di perpustakaan agar dapat meningkatkan minat membaca. Melalui lingkungan fisik, perpustakaan dapat menyediakan berbagai koleksi bacaan dan sumber informasi. Perpustakaan sekolah dapat menyediakan berbagai referensi bacaan yang menarik dan bervariasi. Selain itu, perpustakaan sekolah juga perlu menyediakan fasilitas yang mendukung siswa untuk membaca seperti meja dan kursi dengan berbagai formasi yang menarik. Terkait dengan koleksi bacaan, perpustakaan sekolah juga dapat mengadakan program-program yang menumbuhkan dan meningkatkan minat membaca siswa sekolah dasar, misalnya lomba menulis cerpen, meresensi buku, lomba membuat ringkasan buku cerita, lomba mendongeng, dan sebagainya.
Melalui lingkungan sosial, perpustakaan sekolah dapat mengelola suasana belajar di perpustakaan yang tentunya dapat meningkatkan minat membaca siswa sekolah dasar. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menciptakan suasana belajar di perpustakaan di antaranya adalah 1) pustakawan memberikan layanan terbaik dalam membantu siswa mencari referensi atau sumber bacaan, 2) pustakawan mengajak pemustaka atau siswa untuk berdiskusi tentang buku-buku baru sehingga siswa tertarik untuk membaca, dan 3) bekerja sama dengan guru untuk membuat jadwal bekunjung ke perpustakaan atau jadwal pembelajaran di perpustakaan sehingga siswa semakin tertarik untuk membaca. Jika siswa telah memiliki minat membaca yang tinggi, membaca akan menjadi sebuah kebutuhan dan kebiasaan sehingga terbentuklah budaya membaca, khususnya pada siswa sekolah dasar.
(Author : Noven Kusainun, S.Pd)