MAGISTER PGMI MELAKUKAN KEGIATAN INTERNATIONAL STUDENT ACADEMIC EXPERIENCE (ISAE)
Yogyakarta, Oktober 2025. Program International Student Academic Experience (ISAE) 2025 kembali diselenggarakan dan diikuti oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, baik dari jenjang S1 maupun S2. Kegiatan internasional ini berlangsung pada tanggal 12 – 17 Oktober 2025 di Singapura dan Malaysia dengan tujuan memperluas wawasan akademik, memperkuat jejaring internasional, serta menumbuhkan kompetensi global bagi calon pendidik madrasah.
Ahmad Syaripudin, salah satu peserta program ISAE 2025, mahasiswa Magister Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) sekaligus guru MIN 2 Dairi, Sumatera Utara, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan yang mendalam atas kesempatan berharga mengikuti kegiatan ini. Program ini tidak hanya memperluas wawasan akademik, tetapi juga memberikan pengalaman langsung yang sangat bermakna, khususnya saat melakukan kunjungan edukatif ke Sekolah Kebangsaan Seri Permaisuri, Malaysia. Melalui kunjungan tersebut, mahsiswa memperoleh banyak inspirasi baru terkait praktik pendidikan di negeri jiran yang patut diadaptasi di madrasah Indonesia. Dalam kunjungan tersebut, para peserta ISAE disambut hangat oleh kepala sekolah, guru, dan siswa. Mereka dapat melihat secara langsung bagaimana sekolah ini menjalankan tata kelola dan manajemen sekolah yang sangat baik, dimana setiap unsur guru, siswa, dan orang tua berperan aktif dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan kolaboratif.
Hal menarik yang ditemukan di Sekolah Kebangsaan Seri Permaisuri adalah integrasi antara pembelajaran berbasis teknologi dengan kegiatan kreatif dan kontekstual. Para siswa menampilkan berbagai hasil karya, mulai dari proyek digital, karya seni, hingga kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan perangkat teknologi secara efektif. Sekolah ini juga mengintegrasikan kegiatan berkebun dan edukasi lingkungan dalam kurikulumnya untuk menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, serta kepedulian terhadap alam sejak dini.
Yang lebih menginspirasi, pihak sekolah memberikan kesempatan dan tanggung jawab kepada siswa untuk menjadi fotografer kegiatan ISAE 2025. Para siswa tersebut secara mandiri mendokumentasikan seluruh aktivitas kunjungan peserta dari Indonesia. Bagi mahasiswa, hal ini menjadi pengalaman baru yang sangat berkesan, karena siswa diberi kepercayaan menjalankan tugas yang biasanya dilakukan oleh guru. Mhasiswa menilai bahwa praktik seperti ini merupakan bentuk pendidikan karakter yang luar biasa menumbuhkan rasa tanggung jawab, kemandirian, serta kepercayaan diri sejak dini. Mahasiswa peserta dari Magister PGMI bertekad untuk menerapkan konsep serupa di madrasah tempatnya mengajar setelah kembali ke Indonesia.
Selain itu, hal lain yang menarik perhatian adalah adanya kegiatan ekstrakurikuler baru berupa ruang digitalisasi dan produksi konten kreatif. Di sekolah tersebut, siswa difasilitasi untuk membuat konten edukatif di platform YouTube, TikTok, dan Instagram. Ini adalah hal yang baru dan menarik, terutama karena dilakukan di tingkat sekolah dasar. Kegiatan ini menunjukkan bahwa sekolah memberikan ruang bagi peserta didik untuk berkreasi, berekspresi, dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital.
Pihak sekolah juga menerapkan kebijakan etis dan profesional dalam publikasi media sosial, di mana orang tua siswa diminta menandatangani surat pernyataan persetujuan sebelum foto atau video anak mereka dipublikasikan melalui akun resmi sekolah. Dengan demikian, pihak sekolah tidak asal mengambil atau memublikasikan foto anak secara sembarangan tanpa izin orang tua. Jika orang tua tidak memberikan izin, sekolah menghormati keputusan tersebut dan tidak melibatkan anak-anak yang bersangkutan dalam dokumentasi kegiatan. Hal ini mencerminkan tingginya kesadaran sekolah terhadap etika digital dan perlindungan privasi siswa, yang layak dijadikan teladan bagi lembaga pendidikan di Indonesia. Di akhir kegiatan, seluruh peserta ISAE diberi kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan siswa melalui berbagai kegiatan pembelajaran yang telah dipersiapkan sejak dari Indonesia. Sesi ini menjadi momen berharga dalam membangun hubungan edukatif lintas budaya dan memperkuat semangat kolaborasi antarnegara.
Kegiatan bersama siswa Sekolah Kebangsaan Seri Permaisuri
Pada hari kedua, peserta mengikuti seminar internasional di Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) salah satu universitas pendidikan terbaik di Asia yang menempati peringkat ke-25. Dalam kesempatan tersebut, Mahasiswa Magister PGMI turut berpartisipasi dalam presentasi makalah ilmiah (paper presentation) bersama para akademisi dari berbagai negara. Forum ini menjadi ruang penting untuk bertukar gagasan, hasil riset, serta praktik baik dalam bidang pendidikan dasar dan madrasah.